Baja ringan semakin populer dalam dunia kontruksi. Rangka atap yang semula terbuat dari kayu kini mulai beralih ke baja ringan. Alasannya karena material kayu yang langka, mudah terserang rayap, dan lapuk.
Sementara, baja ringan memiliki bobot ringan namun sekuat baja konvensional. Baja ringan biasanya dibiarkan polos begitu saja karena sudah terlindungi dari karat.
Namun, baja ringan yang polos tampak tidak menarik. Tampilan yang lebih berwarna tentu akan membuatnya semakin indah dan terlindungi. Gunakan cat besi untuk memberikan warna sesuai kebutuhan.
Sayangnya, mengecat baja ringan terkadang terasa sulit. Apa saja tantangannya dan bagaimana cara agar cat baja ringan menempel kuat? Simak jawaban dan panduannya di sini.
Tantangan Finishing Baja Ringan
Mengecat baja ringan memiliki banyak tantanga, apa saja?
1. Permukaan Licin dari Lapisan Galvanis
Sebagian besar baja ringan sudah dilapisi zincalume atau galvanis dari pabrik. Lapisan ini membuat baja lebih tahan karat, namun juga menyebabkan cat sulit melekat. Apabila tekniknya keliru maka cat akan mudah terkelupas.
2. Perubahan Suhu Ekstrem
Baja ringan cepat memuai saat terkena panas matahari dan menyusut kembali ketika dingin. Perubahan bentuk dapat membuat cat retak dan mengelupas.
3. Paparan Cuaca dan Kelembapan
Hujan, embun malam, dan kelembapan mempersulit cat menempel. Jika lapisan cat tidak menempel kuat, air akan masuk dan pada akhirnya mengelupas.
4. Kesalahan Teknis Aplikasi
Selain faktor material, teknik pengecatan yang kurang tepat juga berpengaruh besar. Cat terlalu kental, pengeringan terburu-buru, atau lapisan ditumpuk sebelum kering adalah kesalahan umum terjadi.
7 Cara Agar Cat Baja Ringan Menempel Kuat
Atasi tantangan di atas dengan 7 cara berikut ini.
1. Memilih Cat yang Tepat untuk Baja Ringan
Kunci utama agar hasil cat awet adalah pemilihan cat yang sesuai dengan karakter baja ringan.
Pilih cat water-based berpelarut air. Cat jenis ini lebih ramah lingkungan, cepat kering, serta mudah diaplikasikan dengan spray gun.
Utamakan cat yang lentur dan elastis. Cat fleksibel akan mengikuti pergerakan baja ringan ketika memuai atau menyusut, sehingga tidak mudah retak.
Untuk kebutuhan industri, pilih cat dengan daya rekat tinggi dan tahan cuaca. Ini menjadi nilai tambah saat Anda menawarkan hasil kerja ke klien.
Baca juga : 7 Bahaya Thinner Cat Besi yang Sering Terabaikan
Baca juga : 7 Mitos dan Fakta Cat Anti Karat Berbasis Air yang Wajib Anda Tahu
2. Pengaturan Viskositas Cat Sebelum Aplikasi
Viskositas atau tingkat kekentalan cat menentukan hasil semprotan. Cat yang terlalu kental menyumbat nozzle spray gun, sedangkan yang terlalu encer membuat daya tutup buruk.
Ikuti rekomendasi pabrik, jenis cat dan pelarut menentukan tingkat kekentalan ideal.
Lakukan uji viskositas dengan cup viscometer atau metode tetes. Bila tetesan turun terlalu cepat, cat terlalu encer; bila terlalu lambat, cat masih kental.
Dengan viskositas tepat, lapisan cat akan lebih rata, tidak bergumpal, dan menempel optimal.
3. Pengadukan Cat Hingga Homogen
Setelah viskositas diatur, cat perlu diaduk sampai benar-benar merata. Apabila tidak tercampur rata, maka akan muncul endapan di bagian bawah. Akibatnya cat tidak melekat kuat, atau hanya bagian pelarutnya saja yang terpakai.
Gunakan pengaduk manual, campur hingga warna merata. Hindari pengadukan terlalu cepat yang menyebabkan gelembung udara. Gelembung akan menghasilkan bintik atau kerusakan lainnya saat cat diaplikasikan.
4. Teknik Aplikasi dengan Spray Gun
Pengecatan dapat menggunakan kuas atau spray gun. Spray gun lebih hemat waktu, tenaga, dan hasilnya halus merata. Namun teknik yang salah justru membuat cat cepat terkelupas.
Atur tekanan angin. Tekanan rendah membuat semprotan kasar, sementara tekanan terlalu tinggi membuang cat. Jarak semprot optimal 15-20 cm dari permukaan. Gunakan pola semprot hingga tidak ada area kosong.
5. Waktu Pengeringan Optimal
Salah satu kesalahan umum adalah tergesa-gesa menumpuk lapisan cat. Padahal, setiap lapisan membutuhkan waktu kering yang cukup.
Waktu kering antar lapisan tergantung kualitas produk cat, suhu dan kelembapan. Jangan lakukan di cuaca terlalu lembap karena bisa menimbulkan embun dan bercak.
6. Hindari Menumpuk Cat Sebelum Kering
Menambahkan lapisan cat sebelum lapisan sebelumnya kering justru menurunkan daya rekat. Lapisan basah yang ditimpa cat baru dapat menyebabkan:
-
Gelembung udara,
-
Retak rambut,
-
Cat mudah mengelupas.
Solusinya, tunggu hingga lapisan benar-benar siap. Hal ini memang memperpanjang waktu kerja, tetapi jauh lebih hemat dibanding harus melakukan perbaikan total.
7. Hindari Paparan Air dan Sentuhan Saat Cat Belum Kering
Tahap akhir sering diabaikan, padahal sangat krusial.
-
Jauhkan baja ringan yang baru dicat dari percikan hujan dan embun malam. Keduanya bisa merusak lapisan dan membuat bercak putih.
-
Jangan menyentuh permukaan yang masih basah. Sidik jari atau gesekan bisa meninggalkan bekas yang sulit hilang.
-
Untuk pekerjaan luar ruangan, gunakan penutup plastik atau kanopi sementara agar hasil cat terlindungi hingga kering sempurna.
-
Pada proyek industri, area pengecatan sebaiknya diberi tanda atau pembatas agar tidak ada pekerja lain menyentuh permukaan sebelum kering total.
Cat Baja Ringan Menempel Kuat dengan Mudah
Agar cat baja ringan menempel kuat, tidak cukup hanya dengan memilih cat yang bagus. Teknik aplikasinya harus benar, mulai dari pemilihan cat, pengaturan viskositas, pengadukan, penggunaan spray gun, hingga tahap pengeringan.
Bagi pengrajin maupun kontraktor, penerapan langkah ini untuk menjaga kualitas proyek, serta meningkatkan kepercayaan klien. Cat yang awet berarti nilai investasi lebih tinggi.
Ingin belajar teknik finishing logam lain yang lebih efisien? Simak juga artikel kami berikutnya tentang : cara mengecat pagar besi agar tahan bertahun-tahun.
Jika Anda mencari cat untuk baja ringan yang menempel kuat, warna beragam, aman, berpelarut air, serta berkualiatas, sebaiknya pilih Orchid Enamel Paint. Klik banner di bawah ini untuk pembelian atau berkonsultasi terlebih dahulu.
