Mengoleskan cat kayu dan besi pada finishing furniture sekilas terlihat sangat mudah saat diperhatikan. Namun, ketika dipraktekkan sendiri, terkadang hasilnya kurang bagus dan merata. Bahkan, tak jarang dijumpai brush mark pada hasil pengaplikasian cat. Brush mark tentu mengurangi keindahan hasil finishing furniture. Padahal tujuan pengecatan pada furniture salah satunya adalah untuk mendapatkan tampilan yang lebih estetik.
Hasil pengecatan yang kurang maksimal ini biasanya terjadi pada mereka yang masih awam dalam mengaplikasikan cat kayu dan besi. Bagi orang awam, metode pengaplikasian cat yang kerap digunakan adalah dengan kuas. Hal ini lantaran kuas dinilai lebih mudah dan murah untuk dilakukan dibandingkan metode lain seperti semprot dan roll. Sayangnya pengaplikasian cat dengan metode kuas terkadang bisa menimbulkan efek brush mark atau bekas sapuan kuas, apabila teknik pengecatan kurang tepat.
5 Penyebab utama brush mark
Brush mark pada furniture akan membuat tampilannya tidak rata. Tampilan tidak rata ini akan semakin jelas terlihat apabila warna cat yang digunakan adalah warna solid. Timbulnya brush mark saat pengecatan pasti karena ada beberapa faktor yang menjadi penyebabnya. Nah, agar kesalahan brush marking tak terulang kembali saat Anda mengaplikasikan cat, maka ketahui dulu beberapa penyebab terjadinya brush mark berikut ini.
1. Cat terlalu tebal
Brush mark bisa muncul pada permukaan furniture ketika cat diaplikasikan terlalu tebal. Biasanya brush mark terjadi lantaran kurang yakin dengan warna cat yang diaplikasikan hingga mengaplikasikannya terlalu tebal. Padahal hal ini justru akan membuat hasil akhir finishing cat pada media menjadi tidak rata dan terdapat bekas sapuan kuas yang jelas.
2. Pengecatan dilakukan setengah kering
Untuk mendapatkan warna pengaplikasian cat yang baik, biasanya lapisan cat dioleskan beberapa kali. Namun, brush mark terkadang terlihat saat pengaplikasian cat yang kedua atau yang selanjutnya. Hal ini terjadi biasanya lantaran mengaplikasikan cat kedua maupun seterusnya di saat lapisan cat yang pertama masih dalam kondisi setengah basah atau belum kering sempurna.
Mungkin terdengar sepele, namun jika Anda memaksakan untuk mengaplikasikan lapisan cat baru di atas lapisan cat sebelumnya yang belum kering, maka siap-siap dengan hasil tampilan brush mark. Tak hanya itu saja, cat juga bisa menggumpal ketika lapisan cat yang baru bertemu dengan lapisan cat sebelumnya yang belum kering.
3. Kesalahan dalam mencampur bahan
Takaran penggunaan bahan pelarut cat yang kurang pas juga bisa menyebabkan brush mark ketika cat diaplikasikan ke media kerja. Oleh karena itu, gunakan takaran yang pas sesuai dengan petunjuk penggunaan cat yang tertera pada kemasan.
4. Menggunakan jenis kuas yang kurang tepat
Apabila Anda mengaplikasikan cat dengan metode kuas, maka pastikan untuk menggunakan jenis kuas yang tepat, mulai dari ukuran, bahan pembuat, dan bentuknya. Sebaiknya gunakan kuas yang masih baru, bukan kuas lama. Terutama jika Anda hendak mengaplikasikan cat warna putih.
Menghindari untuk menggunakan kuas bekas warna solid, karena bisa saja cat warna solid dari kuas tersebut luntur pada lapisan coating. Jika hal tersebut sampai terjadi, tentu membuat hasil finishing cat warna putih kurang bagus. Selain itu, sebaiknya hindari penggunaan kuas yang sudah kaku karena kuas bulu akan rontok dan menempel pada lapisan coating.
5. Formulasi bahan cat
Setelah memastikan bahwa kuas dan takaran campuran bahan pelarutnya tepat, maka penting juga untuk mempertimbangkan penggunaan cat kayu dan besi dengan kualitas terbaik. Pasalnya, meski sudah menggunakan kuas dan takaran bahan pelarut yang tepat, namun apabila kualitas cat yang digunakan rendah juga akan menimbulkan efek brush mark.
Oleh karena itu, sangat disarankan untuk menggunakan cat dengan kualitas yang terbaik dan bebas brush mark. Cat jenis ini bisa Anda temukan pada jenis cat water based seperti Orchid enamel paint.
Jenis cat water based merupakan cat yang terbuat dari bahan dasar air. Selain berbahan dasar air, cat ini juga menggunakan bahan pelarut dari air. Oleh karena itu, cat jenis ini dinilai lebih aman dan ramah lingkungan.
Pilihan tepat cat warna solid
Salah satu produk cat jenis water based yang bisa ditemukan saat ini adalah Orchid enamel paint. Cat Orchid dikenal sangat serbaguna karena bisa diaplikasikan untuk media kayu dan besi sekaligus, sehingga bisa menjadi pilihan produk yang praktis.
Formulasi bahan dalam cat Orchid bisa memberikan lapisan perlindungan yang baik pada permukaan media kayu maupun besi. Hal ini lantaran lapisan film yang dimiliki cat ini sangat kuat, namun juga fleksibel. Kekuatan lapisan film cat kayu dan besi Orchid akan melindungi permukaan media dari goresan maupun paparan lingkungan seperti hujan, panas, dan lain-lain.
Sedangkan lapisan cat yang fleksibel dalam Orchid enamel paint akan membuatnya sangat cocok ketika diaplikasikan ke media yang lentur dan mudah bergerak seperti kerajinan rotan, anyaman bambu, eceng gondok, dan yang lain karena tak akan mudah cracking atau retak. Hal ini tentunya akan membuat media kayu maupun besi yang menggunakan cat Orchid akan lebih awet dan tahan lama.
Tak hanya itu saja, untuk perlindungan pada media kayu dari jamur, pada cat Orchid juga sudah memiliki perlindungan antijamur. Jadi saat sudah menggunakan cat ini, ketika kayu terpapar kelembaban tak akan mudah berjamur karena terlindungi dengan baik. Sedangkan untuk risiko berkarat pada media besi, juga bisa menggunakan perlindungan dari cat kayu dan besi Orchid karena sudah memiliki formulasi antikarat lewat kandungan zinc chromate di dalamnya.
Selain mampu memberikan formulasi perlindungan terbaik, Orchid enamel paint juga sudah menyediakan beragam warna menarik yang bisa digunakan untuk media kayu dan besi. Pilihan warna yang ditawarkan dibagi dalam dua kategori, yaitu warna solid dan warna metalik. Tentunya dengan berbagai pilihan ini akan membuat Anda bebas dalam berkreasi.
Konsultasikan pilihan warna dan finishing dengan ahlinya di sini!