Mengecat besi bertekstur atau berpola rumit tidak semudah pada permukaan datar. Terkadang ada bagian yang terlewatkan sehingga tampak belang. Bahkan, pengecatan yang terlalu tebal justru bisa menutup detail ukirannya.
Oleh karena itu, pengecatan besi jenis ini memerlukan teknik khusus, perlu ketelitian dan fokus. Agar hasil pengecatan merata dan ukiran tetap tampak jelas, Anda bisa menerapkan 7 cara di bawah ini.
1. Kenali Jenis Permukaan Besi Bertekstur atau Berpola Rumit
Sebelum mulai pengecatan, pahami terlebih dahulu jenis permukaan besi. Apakah permukaannya datar dan rata. Atau justru bergelombang, kasar dan bertekstur rumit. Ini menentukan teknik dan tingkat ketelitian saat mengecat besi nantinya.
Contoh permukaan yang memiliki tekstur rumit antara lain:
-
Besi tempa, biasanya digunakan pada pagar atau railing, memiliki pola ukiran artistik yang detail.
-
Besi berlubang atau bermotif hias, umum digunakan untuk dekorasi, ventilasi, atau sekat ruangan.
-
Rangka besi dengan sambungan las dan sudut tajam, sering ditemukan pada kanopi, rangka pintu, atau struktur lainnya.
-
Pipa spiral atau silinder beralur, seperti yang digunakan pada pagar vertikal atau ornamen tiang bergaya klasik.
Permukaan-permukaan ini umumnya memiliki celah sempit, bentuk tidak rata, dan detail kecil yang membuat proses pengecatan lebih menantang.
Memahami bentuk dan karakter permukaan besi penting agar bisa menentukan alat, jenis cat, dan teknik aplikasi yang paling sesuai.
2. Bersihkan Permukaan secara Menyeluruh
Permukaan besi harus bersih, karena kotoran bisa menghambat perekatan cat dan membuat hasil terasa kasar. Membersihkan besi juga mencegah cat rontok, menggelembung, atau belang setelah kering.
Meski bebas noda, Anda tetap disarankan mengelap permukaannya dengan kain. Ini untuk memastikan tidak ada debu yang tertinggal. Terkadang, besi juga terasa lengket akibat minyak. Minyak tersebut juga harus dibersihkan terlebih dahulu.
Gunakan sikat berbulu lembut untuk menjangkau area sempit, terutama di sekitar ornamen atau sudut pipa. Amplas dan pastikan tidak ada karat yang tersisa.
Untuk permukaan besi yang pernah dicat, hilangkan lapisan cat lama yang mengelupas agar lapisan baru bisa menempel.
3. Gunakan Cat Besi Praktis yang Langsung Pakai tanpa Primer
Sebagian cat besi masih memerlukan lapisan primer. Untuk permukaan bertekstur dan berpola rumit, sebaiknya hindari jenis cat ini.
Permukaan besi berpola atau bertekstur cenderung sulit dijangkau, sehingga teknik pengecatan harus efisien.
Cat besi yang praktis hanya memerlukan satu bahan cat saja. Di dalamnya sudah mengandung fungsi primer dan perlindungan. Jenis cat ini lebih hemat waktu dan tenaga, sekaligus meminimalisir resiko kesalahan.
Gunakan cat yang mudah diatur vikositasnya. Cat yang terlalu pekat akan menutup ornamen, sebaliknya jika pengencerannya berlebihan bisa menetes dan tidak merata.
4. Gunakan Teknik Semprot untuk Permukaan Rumit
Baik kuas maupun alat semprot, keduanya umum digunakan mengecat besi. Hasilnya sama-sama bagus.
Tetapi, teknik semprot lebih disarankan karena mampu menjangkau celah sempit dan menghasilkan lapisan yang lebih merata.
Semprotkan cat dari jarak sekitar 15-20 cm dan pastikan Anda melakukannya dari berbagai sudut. Gerakan menyilang atau memutar akan membantu cat masuk ke bagian tersembunyi tanpa menumpuk.
Selain itu, teknik semprot juga mempercepat proses kerja. Teknik ini biasanya diterapkan pada industri besar maupun UMKM.
5. Terapkan Lapisan Tipis Bertahap, Bukan Sekali Tebal
Salah satu penyebab hasil cat tidak rata dan sulit kering yaitu karena lapisannya terlalu tebal dalam satu kali sapuan.
Pengecatan tebal boleh saja, asal jangan dalam satu kali aplikasi. Padahal, lapisan tebal justru rawan menetes, menggumpal, dan menutupi tekstur asli.
Pada lapisan pertama tidak perlu terlalu tebal yang penting merata. Kemudian, lapisan berikutnya untuk menutup dan mempertajam warna. Lakukan secara bertahap.
Dengan begitu, hasil pengecatan akan tampak lebih profesional, tidak belang, dan tetap mempertahankan detail permukaan besi yang berpola rumit.
6. Biarkan Cat Kering dan Mengeras dengan Baik
Setelah pengecatan selesai, tunggu sampai lapisan finishing kering sepenuhnya. Kemudian baru bisa dipakai dan dikemas.
Permukaan yang baru dicat tidak boleh tertumpuk atau tersentuh selama pengeringan. Jika cat belum benar-benar mengeras, berisiko rusak, tergores dan terkena sidik jari.
7. Periksa Hasil Pengecatan
Setelah seluruh proses tersesaikan, jangan langsung berpuas diri. Ada baiknya mengecek hasil akhir dengan menggunakan beberapa indikator sederhana. Berikut checklist cepat yang bisa membantu Anda menentukan keberhasilan pengecatan:
-
Apakah warnanya konsisten jika terkena cahaya dari samping? Cahaya miring sering memperlihatkan bagian yang kurang rata atau masih tipis.
-
Apakah tekstur ukiran dan pola asli masih terlihat? Jika pola besi atau ukiran tampak kabur atau tertutup, kemungkinan Anda mengaplikasikan cat terlalu tebal.
-
Apakah ada tetesan kecil atau bekas semprotan berlebih di celah? Ini menandakan teknik semprot terlalu dekat atau tidak merata.
-
Apakah permukaan terasa lengket? Ini bisa berarti cat belum cukup kering atau lingkungan terlalu lembap.
Gunakan checklist ini untuk mengevaluasi hasil sebelum cat benar-benar dibiarkan mengering dan mengeras. Koreksi kecil lebih mudah dilakukan saat cat masih dalam tahap setengah kering.
Apa yang Sering Diabaikan Saat Mengecat Permukaan Rumit
Mengecat permukaan besi berpola rumit tidak hanya soal teknik, tapi juga soal perhatian terhadap area tersembunyi.
Salah satu kesalahan umum yang jarang disadari adalah melewatkan bagian belakang ornamen, sisi dalam lubang hias, atau sela-sela sambungan yang tertutup bayangan.
Saat cat hanya diaplikasikan dari satu arah, hasilnya bisa tampak sempurna dari depan, tapi menyisakan bagian belang atau tidak terlindungi di baliknya.
Bagian-bagian seperti ujung bawah kaki pagar, lipatan ukiran besi tempa, atau sisi bawah permukaan bordes sering kali luput dari perhatian. Padahal, jika tidak dicat dengan benar, area tersebut bisa menjadi titik awal munculnya karat.
Sebelum mengakhiri pekerjaan, pastikan melakukan pengecekan menyeluruh dari berbagai sudut. Gunakan lampu sorot atau bahkan cermin kecil untuk memastikan tidak ada bagian yang terlewat.
Menyesuaikan Teknik dengan Alat yang Dimiliki
Tidak semua orang memiliki peralatan lengkap seperti spray gun atau kompresor. Namun, itu bukan alasan untuk mengabaikan teknik yang benar.
Jika Anda hanya memiliki kuas, pilih kuas dengan bulu halus atau kuas spons. Untuk menjangkau sela sempit atau ornamen cekung, Anda bisa memodifikasi kuas dengan gagang panjang.
Hal penting lainnya adalah penataan ruang kerja. Jika tidak memungkinkan menggunakan ruang tertutup, buatlah pelindung dari kardus atau triplek untuk mengontrol arah semprotan dan mencegah cat terbawa angin.
Adaptasi dengan alat yang tersedia akan membuat proses berjalan lancar dan hasilnya tetap memuaskan.
Pengecatan Besi Rumit Tidak Sulit
Mengecat permukaan yang berpola memang membutuhkan teknik lebih teliti dibandingkan permukaan datar. Namun, dengan memilih cat yang tepat, melakukan persiapan menyeluruh, dan menerapkan teknik aplikasi yang sesuai, siapa pun bisa mendapatkan hasil akhir yang rapi dan profesional.
Ingat, kunci dari cara mengecat permukaan besi bertekstur atau berpola rumit adalah ketelitian dan kesabaran. Jangan buru-buru, dan jangan lupakan detail kecil.
Mulailah dari proyek kecil, evaluasi hasilnya, dan terus kembangkan teknik Anda. Dengan langkah yang benar, hasil akhir tak hanya indah dipandang, tapi juga bertahan dalam jangka panjang.
Untuk hasil terbaik, kami merekomendasikan Orchid Enamel Paint. Cat ini praktis, tidak perlu primer, ampuh melindungi dan cepat kering. Anda pun hanya butuh air sebagai pengencer.
Baca juga : Tips Finishing Cat Besi agar Hasil Tidak Belang saat Terkena Cahaya
Baca juga : 5 Teknik Pengecatan Besi Anti Karat dengan Spray Gun
Untuk pemesanan Orchid Enamel Paint dan informasi lebih lanjut, silahkan klik banner di bawah ini.